Page 8 - RD YOS SOMAR DIDIK
P. 8
II • Penguasaan ini harus dipertimbangkan sebagai aspek vital
dalam 'Functional Literacy' (Bebas buta-aksara fungsional),
karena kemampuan membaca dan menulis secara minimal, tidaklah
mencukupi untuk meneterapkan keterampilan seseorang dalam
penggunaan praktis.
Dari sudut pembangunan ekonomi, harus
dikatakan bahwa kemampuan berhitung dasar adalah sama pentingnya
dengan kemampuan membaca huruf.
Bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan industri misalnya,
menuntut bahwa para karyawannya harus mengerti dalam membaca,
menulis dan paham 4 metode hitung dasar.
Adalah satu kekurangan serius, bila dalam pebicaraan tentang
bebas buta-aksara, diabaikanlah kemampuan seseorang untuk
mengoperasikan metode hitung dasar secara logis. II
II Akhi rnya ada pertimbangan pul a untuk mengeval uasi kan
keadaan bebas buta-aksara dalam konteks penguasaan bahasa asing.
Disamping menambah luas pengetahuan, penguasaan bahasa asing
memperlicin penerimaan seseorang untuk bekerja pada instansi-
instansi swasta dan pemerintah. II
II Untuk menggal akkan program pemberantasan buta-aksara i tu,
UNESCO telah menetapkan norma, yakni 4 tahun SD .
Bahkan UNESCO memperkirakan bahwa kalau setiap tahun
sedikitnya 10% orang dewasa buta-aksara diberi kesempatan
mengikuti kursus membaca dan menulis dasar, ada kemungkinan
besar bahwa keadaan buta-aksara dapat ditanggulangi dalam
waktu singkat. II
8